Bagimana ilmu ekonomi dapat memperbaiki cara berfikir manusia

Jadi, berdasarkan yang saya pahami, sejak zaman purbakala, hasrat untuk bersaing sudah ada dalam nadi manusia. Dengan solidaritas yang terbentuk setiap kelompok/suku, manusia purbakala memberanikan diri untuk memburu binatang-binatang buas untuk bertahan hidup. Selanjutnya, manusia sadar bahwa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, mereka membutuhkan sesama, maka dilakukanlah kegiatan tukar-menukar atau barter. Seiring berjalannya waktu, muncullah uang sebagai alat tukar resmi, dan setiap pedagang bersaing supaya ia bisa meraup keuntungan. Bagaimana cara pedagang menguasai pasar? Dengan terus melakukan inovasi pada produknya.
Dari contoh di atas, nampak bahwa kegiatan ekonomi--yang dilatarbelakangi oleh pemenuhan kebutuhan--menimbulkan inovasi melalui persaingan. Maka, dengan ilmu ekonomi dan juga penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, pemikiran manusia akan terus maju dengan inovasi-inovasi baru.
Juga sehubungan dengan topik ini, menurut saya, sistem ekonomi komando yang diterapkan oleh pemerintahan-pemerintahan komunis bukanlah cara yang tepat untuk memperbaiki hajat hidup rakyat. "Masyarakat tanpa kelas" adalah utopia belaka; selalu akan ada manusia yang memanfaatkan kesempatan demi kepentingannya diri sendiri. Sebagai contoh, Korea Utara--yang selalu mengecam demokrasi Barat dan tetangganya, Republik Korea--adalah negara gagal. Pada masa awal negara ini terbentuk atas perlindungan Uni Soviet, distribusi tanah (land redistribution) memang terlihat sebagai langkah baik untuk memberantas para kapitalis dan simpatisan pendukung imperialisme Jepang. Bahkan, perekonomian Korea Utara lebih maju daripada Republik Korea hingga tahun 1960an. Namun, apa yang terjadi? Para pemimpin Korea Utara, mulai dari Kim Il Sung, Kim Jong Il, dan Kim Jong Un, kerap menikmati kemewahan yang tidak dapat dirasakan oleh rakyat biasa. Bahkan, penanggalan di Korea Utara didasarkan pada tahun kelahiran Kim Il Sung (presiden "kekal" Korea Utara), 1912. Penanggalan ini disebut sistem "Juche." Untuk mempertahankan kekuasaannya, pemerintahan Korea Utara juga akhirnya membentuk stratifikasi sosial berdasarkan "kesetiaan" terhadap pemerintah; stratifikasi ini disebut sistem "Songbun." Lantas, dengan mengandalkan eselon atas piramida Songbun, yang mayoritas adalah pegawai pemerintahan dan anggota Partai, negara gagal Korea Utara berdiri hingga sekarang sebagai salah satu negara termiskin di dunia.
Dari segi ideologisnya, saya mendukung kapitalisme. Berbagai inovasi telah meluap sebagai akibat dari kapitalisme. Masyarakat terdorong untuk menciptakan hal baru, yang selain menguntungkan si pencetus (melalui profit), juga menguntungkan khalayak melalui peningkatan standar hidup. Ideologi ini didasarkan pada usaha keras yang mendatangkan keuntungan bagi yang berusaha.
Namun, praktik kapitalisme (yang diakui oleh negara-negara Barat pada saat ini jelas belum berjalan semestinya.