B. Indonesia

Pertanyaan

Mengapa ejaan di indonesia mengalami pembaharuan?

2 Jawaban

  • mungkin karena tidak sesuai dengan EYD
  • Pembaruan ejaan (bahasa Inggris: spelling reform) adalah tindakan untuk memperbaiki sistem ejaan dengan membuatnya lebih menggambarkan fonem yang ada dalam suatu bahasa [1]. Sejak awal abad ke-19, lebih dari 31 bahasa modern telah melakukan pembaruan ejaan, kadang secara radikal [2]. Indonesia telah mengalami beberapa kali pembaruan ejaan dengan yang terakhir berupa pemberlakuan Ejaan Yang Disempurnakan pada tahun 1972.
    Ejaan bahasa Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan dan perkembangan. Saat ini ejaan bahasa Indonesia yang kita gunakan adalah Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Namun sebelum itu telah digunakan beberapa ejaan yang lain,
    1. Ejaan Van Ophuysen (1901-1947)Ejaan ini merupakan pengembangan ejaan bahasa Melayu dengan menggunakan huruf latin yang dilakukan oleh Prof. Charles van Ophuijsen ahli bahasa berkebangsaan Belanda dibantu oleh Engku Nawawi gelar Sutan Makmur dan Moh. Taib Sultan Ibrahim. Ejaan ini  menjadi panduan bagi pemakai bahasa Melayu di Indonesia.2. Ejaan Republik 1947-1972Ejaan Republik diresmikan pada tanggal 19 maret 1947 menggantikan ejaan sebelum yaitu ejaan Van Ophuysen. Ejaan ini dikenal juga dengan nama Ejaan Soewandi yang menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu.3. Ejaan Pembaharuan (1957)

    Ejaan pembaharuan  direncanakan untuk memperbaharui Ejaan Republik. Penyusunan itu dilakukan oleh Panitia Pembaharuan Ejaan Bahasa Indonesia pada tahun 1957 oleh Profesor Prijono dan E. Katoppo. Namun, hasil kerja panitia itu tidak pernah diumumkan secara resmi sehingga ejaan itu pun belum pernah diberlakukan.

    4. Ejaan Melindo -Melayu Indonesia (1959)

    Ejaan Melindo sebagai hasil usaha penyatuan sistem ejaan dengan huruf Latin di Indonesia dan Persekutuan Tanah Melayu pada tahun 1959. Akan tetapi karena terjadi masalah politik antara Indonesia dan Malaysia selama bertahun-tahun akhirnya peresmian ejaan ini tidak dilaksanakan.

    5. Ejaan Baru atau Ejaan LBK

    Pada tahun 1967 Lembaga Bahasa dan Kesusastraan, (sekarang bernama Pusat Bahasa) mengeluarkan Ejaan Baru (Ejaan LBK) sebagai pengembangan ejaan Melindo yang tidak ada kepastian. Pada ejaan ini sudah banyak perubahan ejaan yang disempurnakan, hampir tidak ada perbedaan antara ejaan Baru dengan EYD, kecuali pada rincian kaidah-kaidahnya.

    6. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan – EYD (1972 – Sekarang)

    Ejaan ini diresmikan pada tanggal 17 Agustus 1972 berdasarkan putusan presiden No. 57 tahun 1972 oleh presiden Republik Indonesia Suharto, untuk menggantikan ejaan Republik (ejaan Suwandi) dan digunakan hingga saat ini.

     



Pertanyaan Lainnya