TI

Pertanyaan

Apa yang dimaksud dengan Kabel Kunci 4 Buah pada Sepeda Motor?

1 Jawaban

  • s.com weblog





    PEMBAHASAN

    Berbeda dengan pengaman yang umum dipakai yang ditambah saklar On-Off, jika akan menghidupkan mesin/start terlebih dahulu harus merubah posisi saklar tersebut, jadi mesin tidak akan bisa hidup jika posisi saklar belum dirubah pada posisi Off walaupun kunci kontak sudah pada posisi On/Ignition.
    Menyiasati kebiasaan pengaman yang umum dipakai, pengaman yang kami kenalkan ini jika kunci kontak pada posisi On/Ignition maka mesin dapat dihidupkan, akan tetapi mesin mati jika pedal versnelleng dirubah dari posisi netral ( 0 ) keposisi masuk 1 (satu), demikian seterusnya. Mesin bisa hidup jika posisi versnelleng netral ( 0 )
    Dengan menekan tombol klakson/horn sesudah kunci kontak posisi On/Ignition atau menekan tombol klakson/horn setelah mesin hidup dan jika akan memindah versnelleng, maka mesin akan tetap hidup normal seperti biasanya.
    Rangkaian pengaman ini menggunakan 2 (dua) buah kontaktor magnit yang dirangkai dan dihubungkan pada rangakaian penyalaan Capasitive Discharge Ignition (CDI) maka jadilah rangkaian pengaman yang praktis dan unik.
    Adapun kontaktor magnit (relay), rangkaian pengaman dan cara kerjanya adalah sebagai berikut :
    Kontaktor Magnit :
    Kontaktor magnit hakekatnya adalah saklar untuk menggerakkan/ mengubah kedudukan kontak-kontak penghubung/pemutus berdasarkan magnit dengan memanfaatkan aliran listrik dari sumber yang tersedia.
    Kontaktor magnit dikenal dengan dua macam kontak (penghubung/ pemutus) yaitu :
    1. Kontak NO (Normally Open), dalam keadaan tidak bekerja membuka, dan dalam keadaan bekerja menutup (menghubungkan dua titik terminal)
    2. Kontak NC (Normally Cloose), berlawanan dengan NO yaitu dalam keadaan tidak bekerja menutup (menghubungkan dua titik terminal), dan dalam keadaan bekerja membuka.
    Bekerjanya kontak NO dan atau NC dipengaruhi oleh kumparan elektromagnit (coil) yang menjadi penggeraknya, dimana kumparan elektromagnit ini ditentukan ketetapan tegangannya. Sebagai contoh ketetapan tegangan 12 Volt, ini berarti bahwa kontaktor magnit akan bekerja apabila ujung ujung kumparan elektromagnitnya dihubungkan ke sumber tegangan 12 Volt

    Kontak kontak pada kontaktor magnit akan segera berubah keadaannya dari posisi membuka ke posisi menutup (untuk NO) atau dari posisi menutup ke posisi membuka (untuk NC), begitu kumparan elektromagnit dihubungkan ke sumber listrik dengan tegangan tertentu seperti yang tercantum pada kumparan elektromagnit tersebut.

    Rangkaian Pengaman.
    Dua buah kontaktor magnit dirangkai pada system pengapian karena system pengapian dipergunakan sebagai pengendali terjadi atau tidaknya pembakaran didalam selinder, dengan kata lain kunci kontak berfungsi sebagai pemutus dan penghubung aliran listrik guna pembakaran didalam selinder.


    Unit Capasitive Discharge Ignition (CDI) seperti terlihat pada gambar diatas memeliki lima terminal yaitu terminal kabel warna hitam strip kuning (B/Y) berhubungan dengan coil pengapian, terminal kabel warna hitam strip pituh (B/W) berhubungan dengan kunci kontak, terminal kabel warna hitam strip merah (B/R) berhubungan dengan alternator (spul), terminal kabel warna biru strip kuning (L/Y) berhubungan dengan pembangkit pulsa (pulser) dan terminal kabel warna hijau strip putih (G/W) berhubungan dengan massa/Ground. Dengan mengalihkan kabel G/W capasitive discharge ignition (CDI) yang menuju massa/ground dan kemudian menghubungkan kabel G/W ini dengan salah satu terminal pada kontaktor magnit maka selanjutnya massa/ground ditentukan oleh kontaktaor magnit.


    Cara Kerja Rangkaian
    Mesin hidup tombol klakson belum ditekan :
    Massa/ground CDI (terminal G/W) , A6, A8, switch neutral, massa/ground. Jadi pada saat ini massa/ground CDI berada pada switch neutral sehingga mesin tetap bisa hidup.
    Jika versnelleng tidak pada posisi neutral atau sengaja versnelleng dirubah dari posisi neutral (0) ke posisi masuk 1 (satu), maka CDI tidak mendapatkan massa/ground sehingga system pengapian tidak menghasilkan pengapian guna pembakaran bahan baker di dalam selinder yang tentunya mesin akan mati.


    Dengan demikian massa/ground dari CDI yang tadinya pada switch neutral sekarang beralih pada body/massa kendaraan, walaupun versnelleng dirubah posisinya/dimasukkan maka CDI tetap mendapatkan massa/ground. Sehingga mesin tetap bias hidup.


Pertanyaan Lainnya